Kamis, 19 Februari 2009

DIAPHRAGMA






DIAPHRAGMA

Sinonim :
- Vaginal diaphragma
- Vaginal occlusive pessary
- Dutch cap.

Mula-mula ditemukan oleh Mesinga.
Adalah pencegahan masuknya spermatozoa ke dalam canalis cervicalis (bukan ke dalam vagina). Merupakan barrier mekanis yang dipakai oleh isteri, dibentuk dari karet atau plastik yang berbentuk kubah, dengan bingkai tebal yang berwujud lingkaran (dengan pegas di dalamnya).
Ukuran : macam-macam, antara 50 - 100 mm (f).

Macam-macam bingkai :
1. Flat spring
2. Coiled spring
3. Arcing spring.

Ingat ! :
- Tidak ada diaphragma yang bisa rapat betul sedemikian rupa bisa dengan pasti mencegah masuknya spermatozoa ke dalam canalis cervicalis.
- Oleh karena itu diaphragma harus selalu dipakai sama-sama dengan jelly atau cream.
- Di samping itu spermatocide (jelly/cream) tersebut juga berguna sebagai pelicin yang membantu dalam pemasangan diaphragma.
- Diaphragma terpasang baik apabila tepinya bertumpu disebelah :
. anterior, terhadap jaringan lunak di belakang symphisis.
. posterior, dalam fornix posterior vaginae.

Bila ukuran sudah tepat, maka :
- boleh dikata tidak berpindah tempat lagi walaupun mengedan,
- pasangan suami isteri tidak merasakan adanya diaphragma tersebut.

Keuntungan :
1. Tidak usah dipakai segera sebelum coitus (boleh berjam-jam sebelumnya).
2. Umumnya coitus masih dirasakan sewajarnya dan boleh dikata tidak ada efek sampingan..

Kerugian :
1. Memerlukan pemeriksaan medis sebelumnya untuk :
- pilih ukuran yang tepat
- diajari cara memasang dan mengeluarkannya.
2. Ada wanita yang agak jijik memegang alat kelaminnya yang sebelah dalam.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 2 - 3 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 10 - 30 kehamilan/STW


Sebab-sebab kegagalan :
1. Biarpun ukuran sudah tepat, tetapi pemasangannya tidak baik oleh si pemakai sehingga cervix tidak tertutup rapat.
2. Biarpun terpasang baik, kadang-kadang diaphragma bisa bergeser sewaktu terjadi orgasmus, oleh karena pada saat orgasmus 2/3 bagian atas vagina menjadi luas. Oleh karena itu semua pemakai diaphragma harus disertai bersama-sama dengan spermatocide.

Efek samping :
Jarang, kadang-kadang allergis terhadap karet atau terhadap salah satu komponen dari jelly atau cream yang digunakan.

Indikasi :
1. Terutama untuk mereka yang takut terhadap komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul bila memakai cara-cara lain atau mereka yang sudah merasa efek samping dari pil hormon atau IUD.
2. Pada keadaan tertentu bisa dipakai untuk sementara selama lactasi.

Kontra indikasi :
Untuk mereka yang memerlukan proteksi sempurna terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.

Instruksi untuk akseptor :
1. Paling cepat boleh dikeluarkan 8 jam pasca coitus.
2. Harus memeriksakan diri paling kurang tiap tahun, oleh karena mungkin sudah dibutuhkan ukuran yang lain, terutama :
- post partum,
- post operasi panggul bagian bawah
- bila ada perubahan berat badan yang melebihi 5 kg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar