Kamis, 19 Februari 2009

PANTANG BERKALA

PANTANG BERKALA

Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak mengadakan coitus pada masa-
masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-hari subur).

Dasar :
- Umumnya ovulasi hanya satu kali dalam 1 siklus.
- Ovum sanggup dibuahi selama 1 x 24 jam.
- Spermatozoa sanggup membuahi selama kira-kira (2-3) x 24 jam pasca ejakulasi.

Cara-cara :
1. Cara kalender :
a. Rumus (- 18) dan (- 11).
b. H.P.P.B.
c. Rule of ten.
2. Cara thermometer (SBB = suhu badan basal)
3. Cara ovulasi (cara billings, cara KB alamiah, cara basah kering).

ad. 1. Cara kalender :
a. Rumus - 18, - 11 :
Catat hari pertama haid, kumpulkan siklus minimal 8 siklus (paling baik 12 siklus). Bila kurang dari 8 siklus, ditambah dengan siklus imaginer 23 dan 33.
Hari pertama subur : siklus terpendek - 18.
Hari terakhir subur : siklus terpanjang - 11.

Cara mendapatkan rumus :

- Knaus : ovulasi terjadi pada hari ke-15.
- Ogino : ovulasi terjadi pada 16 - 12 hari sebelum haid yang akan datang.


x------.-------x------x---.----------x
haid 18 16 12 11 haid y.a.d.

Sperma sanggup membuahi 2 x 24 jam, berarti 2 hari sebelum hari ke- 16, yaitu 18 hari sebelum hari haid yang akan datang. Ovum sanggup dibuahi dalam 1 x 24 jam, berarti 1 hari sesudah hari ke-12, yaitu 11 hari sebelum haid yang akan datang.






Paling aman (untuk lebih efektif) maka 18 tambah 1 - 11 kurang 1, sehingga rumus menjadi :
- 19 - 10
-------------
Contoh :
Siklus terpendek = 26 hari, siklus terpanjang = 33 hari, maka : - hari pertama subur = 26 - 18 = 8.
- hari terakhir subur = 33 - 11 = 22.
Jadi masa subur antara tanggal 8 - 22 dalam bulan itu, yang berarti harus berpantang antara tanggal 8 - 22 (coitus tidak boleh dilakukan). Paling aman antara tanggal 7 - 23.


Syarat-syarat :
1. Perbedaan siklus terpanjang dan terpendek harus kurang dari 10 hari.
2. Tidak ada keadaan-keadaan yang mengubah keteraturan siklus, misalnya :
- gangguan emosional,
- beberapa tahun post menarrhoe,
- beberapa tahun pra menopause,
- beberapa bulan post partum/abortus.


Angka kegagalan :
- Teoritis : 15 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 25 - 40/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Kurang pengetahuan.
2. Taking a chance (mengambil resiko).
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat,yaitu kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi 2 kali (pada fase hyperthermic dari satu siklus).

b. Haid Pantang-Pantang Beabs (HPPB) :

Haid Pantang Pantang Bebas

Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25 Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Minggu 7 14 21 28

Misalnya menstruasi mulai tanggal 3 (Rabu), maka mulai berpantang pada hari Rabu minggu berikutnya (tanggal 10) sampai dengan dua Rabu berikutnya (tanggal 24).

Syarat :
- siklus 26 - 32 hari.
- ingat hari pertama haid.

c. Rule of ten :
Yaitu :
- 10 hari aman (sterilitas)
- 10 hari tidak aman (fertilitas)
- 10 hari aman (sterilitas).


ad. 2. Cara Thermometer (SBB : Suhu Badan Basal).
Alat yang diperlukan :
1. Thermometer khusus (cyclotest thermometer)
- pembagian derajat lebih teliti dan lebih jelas.
- hati-hati bila lebih dari 38°C, karena bisa pecah.
2. Kertas grafik.


Caranya :
- Dicatat setiap pagi sebelum ada kegiatan, oleh karena itu peralatan harus berada dekat tempat tidur.
- Minimal diukur selama 5 menit, oral/rectal setiap pagi sebelum ada kegiatan. Jadi boleh dibaca 5 menit sesudah dipasang.
- Hari pertama keluar darah disebut hari pertama.
- Pada suatu hari biasanya mencapai titik terendah, kemudian naik lagi dan tidak pernah turun lagi, berarti ini tempat ovulasi terjadi. Kenaikan suhu post ovulasi adalah 0,3 - 0,5°C.
- Masa aman adalah sesudah suhu basal minimal 3 x 24 jam (3 titik yang sudah konstan) berturut-turut naik dan tidak pernah turun di bawah 0°C (garis nol). Nanti 1 hari sebelum mens, akan turun sedikit.
Bila seandainya lebih dari 3 hari suhu tidak turun-turun, berarti kemungkinan hamil. Jadi boleh bersanggama sesudah suhu basal naik 3 x 24 jam berturut-turut.

Phase ovulasi : suatu penurunan suhu yang singkat dan kenaikan suhu yang tajam menunjukkan saat ovulasi.



Angka kegagalan : 0,8 - 1,4 kehamilan/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Keadaan subfebril :
- infeksi
- ketegangan
- waktu tidur tak teratur.
2. Salah membaca thermometer.
3. Salah mencatat grafik
4. Salah interpretasi.

Naiknya suhu basal pada ovulasi, oleh karena sudah terbentuk corpus luteum yang melepaskan progesteron yang sifatnya thermogenik.

ad. 3. Cara ovulasi :
a. Cara Billings
b. Cara KB alamiah
c. Cara basah kering.

Hari-hari subur.
Diperhatikan macamnya lendir cervix :
- yaitu hari-hari dimana lendir cervix yang keluar terasa licin, basah, mulur dan kelihatan seperti putih telur mentah.
- Hari terakhir pengeluaran lendir macam itu disebut puncak, sampai dengan 3 hari sesudah puncak masih dianggap subur.
- Ingat : keadaan lendir cervix perlu diperiksa tiap hari.

Hari-hari tidak subur (pasca ovulasi) :
1. Waktu dirasakan kering dalam vagina segera setelah haid berhenti (kadang-kadang masa ini tidak ada sama sekali atau panjang sekali, hal mana tergantung dari panjang siklus haid).
2. Hari ke-4 sesudah puncak yang terasa kering atau ada sedikit lendir yang keruh, tidak licin dan tidak mulur.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 2 kehamilan/STW
- Sebenarnya : 25 kehamilan/STW.
Tidak cocok untuk ibu-ibu dengan siklus haid yang sangat tidak teratur, karena perhitungan menjadi lebih sukar dan panjangnya masa subur (penghalang).

Sebab-sebab kegagalan pantang berkala :
1. Kurang pengetahuan.
2. Mengambil resiko.
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat yaitu kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi kedua kalinya (pada fase hyperthermic dari 1 siklus).

Efek samping :
Ada predisposisi untuk terjadinya :
- implantasi abnormal
- resiko kelainan kongenital tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar