Kamis, 26 Februari 2009

JUMLAH ANAK YANG DIINGINKAN DI MASA MENDATANG

JUMLAH ANAK YANG DIINGINKAN DAN KEINGINAN IKUT BER KB DI MASA MENDATANG.

Dikutip dari Journal Ilmiah Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Tahun 1 No.1, 2007 dan di ringkaskan oleh Husnawati

Pelayanan keluarga berencanan meliputi dua aspek , yaitu aspek Komunikasi,Informasi,Edukasi dan Konseling (KIE/K) serta aspek pelayanan alat kontrasepsi (Alkon).Berdasarkan hasil SKRRI 2002-2003 kedua aspek pelayanan tersebut sangat-sangat diminati remaja yang belum menikah.Namun demikian penyediaan alat kontrasepsi untuk orang yang belum menikah bukanlah merupakan dari program KB Nasional.Untuk mengetahui tentang keinginan menggunakan alat/cara KB dalam SKRRI 2002-2003, kepada responden ditanyakan apkah mereka akan menggunakan alat/cara KB di masa mendatang.

Pengetahuan tentang masa subur yang benar merupakan salah satu keberhasilan dari cara/metode pantang berkala sebagai alat/cara KB.Pemahaman laki-laki dan perempuan tentang siklus hari haid dan hari-hari dimana seorang wanita berkemungkinan lebih besar menjadi hamil dengan melakukan satu kali hubungan seksual sangat penting.Oleh karena itu pengetahuan dasar mekanisme reproduksi yang mencangkup siklus kesuburan bulanan wanita adalah penting, karena hal ini diduga akan berhubungan dengan jumlah anak yang diinginkan di masa mendatang.Sehubung dengan pendapat tentang berapa jumlah anak yang diinginkan antara remaja laki-laki dan perempuan dijumpai adanya perbedaan, maka dalam analisis lanjut ini akan dilihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hal tersebut yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi baik pada remaja laki-laki maupun perempuan.

Informasi tentang keinginan untuk memakai alat/cara KB di masa yang akan datang menghasilkan beberapa perkiraan permintaan yang potensial untuk pelayanan alat/cara KB.Dalam SKRRI 2002-2003,responden ditanya apakah mereka berniat untuk memakai suatu alat/cara KB dimasa mendatang.Selanjutnya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi remaja laki-laki maupun perempuan, tentang keinginan menggunakan alat/cara KB dimasa mendatang dikaji dalam analisis lanjut data SKRRI 2002-2003.Analisis lanjut data SKRRI 2002-2003 ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam tentang sejauh mana pendapat remaja di Indonesia tentang jumlah anak yang diinginkan di masa mendatang.

Secara khusus analisis bertujuan untuk mengetahui : (1) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap jumlah anak yang diinginkan di masa mendatang, dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemakaian alat/cara KB di masa mendatang, baik pada remaja laki-laki maupun perempuan.

Kamis, 19 Februari 2009

DIAPHRAGMA






DIAPHRAGMA

Sinonim :
- Vaginal diaphragma
- Vaginal occlusive pessary
- Dutch cap.

Mula-mula ditemukan oleh Mesinga.
Adalah pencegahan masuknya spermatozoa ke dalam canalis cervicalis (bukan ke dalam vagina). Merupakan barrier mekanis yang dipakai oleh isteri, dibentuk dari karet atau plastik yang berbentuk kubah, dengan bingkai tebal yang berwujud lingkaran (dengan pegas di dalamnya).
Ukuran : macam-macam, antara 50 - 100 mm (f).

Macam-macam bingkai :
1. Flat spring
2. Coiled spring
3. Arcing spring.

Ingat ! :
- Tidak ada diaphragma yang bisa rapat betul sedemikian rupa bisa dengan pasti mencegah masuknya spermatozoa ke dalam canalis cervicalis.
- Oleh karena itu diaphragma harus selalu dipakai sama-sama dengan jelly atau cream.
- Di samping itu spermatocide (jelly/cream) tersebut juga berguna sebagai pelicin yang membantu dalam pemasangan diaphragma.
- Diaphragma terpasang baik apabila tepinya bertumpu disebelah :
. anterior, terhadap jaringan lunak di belakang symphisis.
. posterior, dalam fornix posterior vaginae.

Bila ukuran sudah tepat, maka :
- boleh dikata tidak berpindah tempat lagi walaupun mengedan,
- pasangan suami isteri tidak merasakan adanya diaphragma tersebut.

Keuntungan :
1. Tidak usah dipakai segera sebelum coitus (boleh berjam-jam sebelumnya).
2. Umumnya coitus masih dirasakan sewajarnya dan boleh dikata tidak ada efek sampingan..

Kerugian :
1. Memerlukan pemeriksaan medis sebelumnya untuk :
- pilih ukuran yang tepat
- diajari cara memasang dan mengeluarkannya.
2. Ada wanita yang agak jijik memegang alat kelaminnya yang sebelah dalam.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 2 - 3 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 10 - 30 kehamilan/STW


Sebab-sebab kegagalan :
1. Biarpun ukuran sudah tepat, tetapi pemasangannya tidak baik oleh si pemakai sehingga cervix tidak tertutup rapat.
2. Biarpun terpasang baik, kadang-kadang diaphragma bisa bergeser sewaktu terjadi orgasmus, oleh karena pada saat orgasmus 2/3 bagian atas vagina menjadi luas. Oleh karena itu semua pemakai diaphragma harus disertai bersama-sama dengan spermatocide.

Efek samping :
Jarang, kadang-kadang allergis terhadap karet atau terhadap salah satu komponen dari jelly atau cream yang digunakan.

Indikasi :
1. Terutama untuk mereka yang takut terhadap komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul bila memakai cara-cara lain atau mereka yang sudah merasa efek samping dari pil hormon atau IUD.
2. Pada keadaan tertentu bisa dipakai untuk sementara selama lactasi.

Kontra indikasi :
Untuk mereka yang memerlukan proteksi sempurna terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.

Instruksi untuk akseptor :
1. Paling cepat boleh dikeluarkan 8 jam pasca coitus.
2. Harus memeriksakan diri paling kurang tiap tahun, oleh karena mungkin sudah dibutuhkan ukuran yang lain, terutama :
- post partum,
- post operasi panggul bagian bawah
- bila ada perubahan berat badan yang melebihi 5 kg.

COITUS INTERUPTUS

COITUS INTERUPTUS

Synonim :
- Sanggama terputus,
- Coitus incompletus
- Azal withdrawal
- Being careful
- The french method.

Merupakan kontrasepsi tertua, yaitu penis dikeluarkan sebelum terjadi ejakulasi.
Hasilnya : deposit semen di luar tractus genitalia wanita.

Keuntungan :
- tidak memerlukan pengawasan medis
- tidak perlu biaya dan persiapan.

Kerugian :
- memerlukan latihan/penjagaan (self-control yang ketat)
- motivasi yang tinggi
- di bidang psikologis
- kenormalan fisiologis.

Angka kegagalan :
(biasanya oleh karena terlambat penis dicabut).
- Teoritis : 15 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 20 - 25 kehamilan/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Cairan pre-ejakulasi sudah mengandung spermatozoa.
2. Kesalahan "timing" (penis terlambat dicabut).
3. Ejaculasi terlalu dekat dengan vulva (introitus vaginae).
4. Coitus ulangan yang terlalu dekat, mengandung sperma pada ejakulat kedua.

Efek samping : secara medis boleh dikata tidak ada apa-apa.

Coitus Reservatus :
(Karezza, magnetation, male continence)
Yaitu coitus tanpa ejakulasi baik di dalam maupun di luar vagina.
Jadi sebelum mendekati orgasmus, coitus sudah dihentikan.
Mirip dengan coitus interuptus tetapi constraint (ketidak-leluasan) pihak laki-laki lebih besar.

Coitus Saxonicus :
Yaitu coitus biasa sampai sesaat sebelum ejakulasi perineum ditekan sehingga sperma masuk vesica urinaria. Jadi ada ejakulasi tetapi tak tampak, kecuali nanti di dalam urine.

PANTANG BERKALA

PANTANG BERKALA

Adalah suatu cara kontrasepsi dimana tidak mengadakan coitus pada masa-
masa subur (berpantang sanggama pada masa/hari-hari subur).

Dasar :
- Umumnya ovulasi hanya satu kali dalam 1 siklus.
- Ovum sanggup dibuahi selama 1 x 24 jam.
- Spermatozoa sanggup membuahi selama kira-kira (2-3) x 24 jam pasca ejakulasi.

Cara-cara :
1. Cara kalender :
a. Rumus (- 18) dan (- 11).
b. H.P.P.B.
c. Rule of ten.
2. Cara thermometer (SBB = suhu badan basal)
3. Cara ovulasi (cara billings, cara KB alamiah, cara basah kering).

ad. 1. Cara kalender :
a. Rumus - 18, - 11 :
Catat hari pertama haid, kumpulkan siklus minimal 8 siklus (paling baik 12 siklus). Bila kurang dari 8 siklus, ditambah dengan siklus imaginer 23 dan 33.
Hari pertama subur : siklus terpendek - 18.
Hari terakhir subur : siklus terpanjang - 11.

Cara mendapatkan rumus :

- Knaus : ovulasi terjadi pada hari ke-15.
- Ogino : ovulasi terjadi pada 16 - 12 hari sebelum haid yang akan datang.


x------.-------x------x---.----------x
haid 18 16 12 11 haid y.a.d.

Sperma sanggup membuahi 2 x 24 jam, berarti 2 hari sebelum hari ke- 16, yaitu 18 hari sebelum hari haid yang akan datang. Ovum sanggup dibuahi dalam 1 x 24 jam, berarti 1 hari sesudah hari ke-12, yaitu 11 hari sebelum haid yang akan datang.






Paling aman (untuk lebih efektif) maka 18 tambah 1 - 11 kurang 1, sehingga rumus menjadi :
- 19 - 10
-------------
Contoh :
Siklus terpendek = 26 hari, siklus terpanjang = 33 hari, maka : - hari pertama subur = 26 - 18 = 8.
- hari terakhir subur = 33 - 11 = 22.
Jadi masa subur antara tanggal 8 - 22 dalam bulan itu, yang berarti harus berpantang antara tanggal 8 - 22 (coitus tidak boleh dilakukan). Paling aman antara tanggal 7 - 23.


Syarat-syarat :
1. Perbedaan siklus terpanjang dan terpendek harus kurang dari 10 hari.
2. Tidak ada keadaan-keadaan yang mengubah keteraturan siklus, misalnya :
- gangguan emosional,
- beberapa tahun post menarrhoe,
- beberapa tahun pra menopause,
- beberapa bulan post partum/abortus.


Angka kegagalan :
- Teoritis : 15 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 25 - 40/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Kurang pengetahuan.
2. Taking a chance (mengambil resiko).
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat,yaitu kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi 2 kali (pada fase hyperthermic dari satu siklus).

b. Haid Pantang-Pantang Beabs (HPPB) :

Haid Pantang Pantang Bebas

Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25 Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Minggu 7 14 21 28

Misalnya menstruasi mulai tanggal 3 (Rabu), maka mulai berpantang pada hari Rabu minggu berikutnya (tanggal 10) sampai dengan dua Rabu berikutnya (tanggal 24).

Syarat :
- siklus 26 - 32 hari.
- ingat hari pertama haid.

c. Rule of ten :
Yaitu :
- 10 hari aman (sterilitas)
- 10 hari tidak aman (fertilitas)
- 10 hari aman (sterilitas).


ad. 2. Cara Thermometer (SBB : Suhu Badan Basal).
Alat yang diperlukan :
1. Thermometer khusus (cyclotest thermometer)
- pembagian derajat lebih teliti dan lebih jelas.
- hati-hati bila lebih dari 38°C, karena bisa pecah.
2. Kertas grafik.


Caranya :
- Dicatat setiap pagi sebelum ada kegiatan, oleh karena itu peralatan harus berada dekat tempat tidur.
- Minimal diukur selama 5 menit, oral/rectal setiap pagi sebelum ada kegiatan. Jadi boleh dibaca 5 menit sesudah dipasang.
- Hari pertama keluar darah disebut hari pertama.
- Pada suatu hari biasanya mencapai titik terendah, kemudian naik lagi dan tidak pernah turun lagi, berarti ini tempat ovulasi terjadi. Kenaikan suhu post ovulasi adalah 0,3 - 0,5°C.
- Masa aman adalah sesudah suhu basal minimal 3 x 24 jam (3 titik yang sudah konstan) berturut-turut naik dan tidak pernah turun di bawah 0°C (garis nol). Nanti 1 hari sebelum mens, akan turun sedikit.
Bila seandainya lebih dari 3 hari suhu tidak turun-turun, berarti kemungkinan hamil. Jadi boleh bersanggama sesudah suhu basal naik 3 x 24 jam berturut-turut.

Phase ovulasi : suatu penurunan suhu yang singkat dan kenaikan suhu yang tajam menunjukkan saat ovulasi.



Angka kegagalan : 0,8 - 1,4 kehamilan/STW.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Keadaan subfebril :
- infeksi
- ketegangan
- waktu tidur tak teratur.
2. Salah membaca thermometer.
3. Salah mencatat grafik
4. Salah interpretasi.

Naiknya suhu basal pada ovulasi, oleh karena sudah terbentuk corpus luteum yang melepaskan progesteron yang sifatnya thermogenik.

ad. 3. Cara ovulasi :
a. Cara Billings
b. Cara KB alamiah
c. Cara basah kering.

Hari-hari subur.
Diperhatikan macamnya lendir cervix :
- yaitu hari-hari dimana lendir cervix yang keluar terasa licin, basah, mulur dan kelihatan seperti putih telur mentah.
- Hari terakhir pengeluaran lendir macam itu disebut puncak, sampai dengan 3 hari sesudah puncak masih dianggap subur.
- Ingat : keadaan lendir cervix perlu diperiksa tiap hari.

Hari-hari tidak subur (pasca ovulasi) :
1. Waktu dirasakan kering dalam vagina segera setelah haid berhenti (kadang-kadang masa ini tidak ada sama sekali atau panjang sekali, hal mana tergantung dari panjang siklus haid).
2. Hari ke-4 sesudah puncak yang terasa kering atau ada sedikit lendir yang keruh, tidak licin dan tidak mulur.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 2 kehamilan/STW
- Sebenarnya : 25 kehamilan/STW.
Tidak cocok untuk ibu-ibu dengan siklus haid yang sangat tidak teratur, karena perhitungan menjadi lebih sukar dan panjangnya masa subur (penghalang).

Sebab-sebab kegagalan pantang berkala :
1. Kurang pengetahuan.
2. Mengambil resiko.
3. Kemampuan membuahi dari spermatozoa melebihi 2 x 24 jam.
4. Ovulasi tidak tidak teratur (wanita muda sering ovulasi lebih cepat yaitu kurang dari 14 hari).
5. Ovulasi kedua kalinya (pada fase hyperthermic dari 1 siklus).

Efek samping :
Ada predisposisi untuk terjadinya :
- implantasi abnormal
- resiko kelainan kongenital tinggi

Kamis, 12 Februari 2009

SPERMATOCIDE

SPERMATOCIDE

Adalah obat vaginal pembunuh spermatozoa.

Bentuknya :
1. Produknya berbusa :
- Tablet busa
- Aerosol (tabung = tube)
2. Produknya tak berbusa :
- Tabung (cream, jelly, pasta)
- Suppositoria
- Kertas/film.

Bahan/komponen aktifnya :
- Kinine (kinine sulfat dalam cocoa butter)
- Tartaric acid
- Acid resorcinol
- Phenyl mercuri actat ───┐
- Nanoxynol - 9 │ bahan aktif terbaik.
- Mephegol ───┘

Cara kerja : tidak sebaik kondom.
1. Aktif membunuh :
- para-triisopropil-phenol poly-ethoxy-ethanol
(nonoxinol-9)
- Ts-88.
2. Medium innert : sebagai barrier mekanis dimana bisa :
a. Berbuih (foam) : asam + Nabic. + air --- > CO2
b. Tidak berbuih : jelly, cream.

Indikasi : vagina kering.

Kontra indikasi : tak ada, kecuali vagina allergis.

Efek samping : irritasi terhadap :
- mucosa vagina
- glans penis.

Angka kegagalan :
- Teoritis : 3 kehamilan/HWY
- Sebenarnya : 30/HWY.

Keuntungan :
- Mudah dipakai dan murah.
- Tidak memerlukan tenaga medis.
- Persiapan sebelum coitus boleh dikatakan minim.
- Tidak berbahaya, hanya sekali-kali bisa menimbulkan irritasi.


Kerugian :
- Kebanyakan pemakai mengeluh oleh karena keluarnya cairan yang berlebihan dari vagina.
- Memerlukan waktu tunggu untuk melelehkan/hancurnya suatu preparat tertentu seperti suppositoria.
- Kadang-kadang bersifat irritasi.

Sebab-sebab kegagalan :
- Memakai spermatocide yang kualitatnya kurang.
- Penyebarannya kurang baik.
- Tidak mengindahkan waktu tunggu.

Instruksi untuk akseptor :
1. Dimasukkan sebelum coitus :
- segera aktif : aerosol
- tunggu 2 - 3 menit : cream.
3 - 10 menit : tablet busa (aktivitasnya lebih dari 30 dan terdiri dari kanji, laktose, Na bicarbonat).
15 menit : Kertas/film (untuk wanita dan pria, dan bila mau meninggikan efektivitas dibasahkan sedikit dan ditempelkan diujung penis atau glans penis.
2. Jumlah yang dimasukkan sesuai dengan brosure.
3. Ditambah bila berdiri sebelum coitus, bila baru coitus lalu coitus lagi 1 jam kemudian.
4. Paling cepat boleh dibilas 8 jam pasca coitus.

KONDOM






K O N D O M

Sinonim :
- Prophylactic rubber/sheath
- French letter
- Kapoces


Yaitu alat berbentuk tabung yang dipasang pada kelamin laki-laki, terbuat dari karet atau plastik tipis atau dari usus binatang (skin kondom), dimana bentuknya bisa :
- plain ended
- tear ended (berpentil)

Bahan :
- usus domba/binatang lain
- latex (karet)
- prelubricated
- ethylen ethyl acrylate.

Cara kerja : mencegah masuknya spermatozoa ke dalam vagina.

Indikasi :
1. Kontrasepsi : pada masa laktasi sebelum pil sampai air susu kurang, pasca vasectomi.
2. Pencegahan :
- Sexual transmitted disease
- Ejakulasi praecox
- Vagina kering (pakai kondom berminyak)
- Allergi terhadap sperma/semen (urticaria, reaksi anaphylaxis, infertilitas oleh karena sperma agglutinasi antibodies).

Kontra Indikasi : allergis terhadap kondom (coba kondom kulit/plastik)

Efek sampingan : bisa mengurangi perasaan.

Keuntungan :
- Prinsip sederhana (tak perlu dokter/pengawasan medis)
- Mudah dipakai/didapat.

Kerugian :
- Bisa mengurangi perasaan lelaki waktu coitus
- Permainan pre coitus terganggu
- Harus dikeluarkan segera sesudah ejaculatio
- Ada yang allergis terhadap bahannya, pengeringnya atau prelubricate-nya.
- Harus perlu persiapan sebelum coitus
- Keberatan yang bersifat kepercayaan atau tradisional.


Angka kegagalan :
- Teoritis : 3 kehamilan per HWY (3/STW)
- Sebenarnya : 15 - 20/HWY (bisa dikurangi bila pakai kondom dan foam bersama pada setiap kali bersenggama mulai dari permulaan.

Sebab-sebab kegagalan :
1. Memakai kondom yang sudah bocor.
2. Kondom robek waktu coitus.
3. Semen tertumpah melalui leher kondom.
4. Kondom tertinggal di dalam vagina oleh karena penis baru dikeluarkan setelah kendor.
5. Tidak memakai kondom sejak permulaan.
6. Hanya memakai kondom bila isteri disangka berada dalam masa subur.

Instruksi untuk akseptor :
1. Pakai kondom yang baik (tidak robek).
2. Selalu harus dipakai sebelum intromissio penis (penis dimasukkan).
3. Ujungnya dibiarkan kosong ± 1 cm (terutama untuk yang plain ended).
4. Jangan memakai vaselin sebagai pelicin apabila kondom kering (boleh jelly atau saliva).
5. Setelah ejakulasi keluarkan penis segera (sebaiknya dengan pegang pinggirnya).
6. Bila umpamanya robek/terlepas dalam vagina, segera pakai spermatocide.
7. Hanya dipakai 1 x (efektivitas tinggi apabila dipakai bersama-sama dengan spermatocide.


Sabtu, 07 Februari 2009

Daya Guna Kontrasepsi

Daya Guna (Efektivitas) :

Biasa diukur dengan :

1. Rumus PEARL (1930-an).

Yang dimaksud adalah kesanggupan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dan biasanya dinyatakan dalam "tingkat kehamilan" atau "pregnancy rate" atau "failure rate per hundred women years of exposure" (kehamilan per-100 wanita dalam 1 tahun), dengan rumus :

Jumlah kehamilan (accidental) x 1200
---------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah siklus seluruhnya (bulan selama kontrasepsi dipakai)

Keterangan :
- Jumlah kehamilan (accidental) yang dimaksud yaitu semua kehamilan tanpa dipandang tuanya kehamilan tersebut berhenti, jadi termasuk abortus.
- Angka 1200 diperoleh dari jumlah bulan dalam 100 tahun (100 x 12 bulan).
- Jumlah bulan pemakai = jumlah pemakai dikali dengan jumlah bulan seluruhnya selama kontrasepsi tersebut dipakai.
Jumlah bulan seluruhnya, dihitung mulai dari bulan pemasangan sampai dengan bulan dikeluarkan removal/expulsion/terjadi kehamilan/kontrol terakhir, dan ini berlaku untuk semua macam metoda kontrasepsi.
Asumsi Pearl yaitu fertilitas setiap akseptor homogen, sehingga :
- 100 akseptor yang diobservasi selama 1 tahun
- 50 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun
- 200 akseptor yang diobservasi selama ½ tahun.
Hal ini kurang tepat, oleh karena umumnya yang hamil lebih dulu adalah yang motivasinya rendah dan fekunditasnya tinggi. Sebaliknya yang tidak/belum hamil berada di antara yang motivasinya tinggi dan fekunditasnya rendah.


Pengertian istilah:
Fecunditas : kemampuan (potensial) wanita untuk hamil.
Unfecund : tak ada kemampuan untuk hamil (steril).
Subfecund : kehamilan terjadi setelah kurang waktu tertentu tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Rata-rata untuk kontrasepsi yang frequent mempunyai indeks Pearl = 80/HWY.
Ini berarti bila tidak memakai salah satu kontrasepsi selama 15 tahun maka jumlah kelahiran adalah 12.

80/100 = x/15, --------- > x = 12

2. Cara Life Table (Potter & Tietze, 1960).

Merupakan cara yang terbaik, oleh karena untuk penilaian secara statistik maka lama pemakaian kontrasepsi adalah komponen penting sebab kehamilan dan penghentian pemakaian karena hal-hal lain adalah berbeda dari bulan ke bulan untuk masing-masing cara kontrasepsi.
Dasar cara Life Table, adalah angka kehamilan dan angka penghentian pemakaian dimana untuk :
- ADR yaitu expulsi dan pengangkatan
- pil yaitu pindah ke cara lain.
(discontinuation rate) selama bulan-bulan berurutan sehingga kemudian didapat angka komulatif per 100 akseptor sampai akhir bulan tertentu.
Cara Life table tidak dapat dipakai untuk membandingkan :
- hasil yang diperoleh para peneliti,
- jenis kontrasepsi/akseptor yang berlainan,
- juga untuk menilai efek samping.

Daya Guna Kontrasepsi :

1. Daya guna teoritis/fisiologik.
adalah kemampuan cara kontrasepsi bila dipakai sesuai dengan instruksi.

2. Daya guna pemakaian (used effectiveness).
Proteksi terhadap kontrasepsi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor :
- ketidak hati-hatian
- tidak bertaat azas,
- motivasi,
- keadaan sosial ekonomi dan budaya
- pendidikan (penting pada pantang berkala).

3. Daya guna demografik.
Menunjukkan berapa banyak kontrasepsi yang diperlukan untuk mencegah suatu kehamilan.


Cara-cara Kontrasepsi :

1. Yang tidak memerlukan bantuan langsung tenaga medis/paramedis :
a. Kondom
b. Sprematocide
c. Pantang berkala
d. Sanggama terputus.

2. Yang memerlukan bantuan langsung tenaga medis/paramedis :
a. Diaphragma
b. AKDR
c. Pil hormon
d. Suntik hormon
e. Inplant
f. Kontrasepsi mantap :
- pria : MOP (Medis Operasi Pria)
- wanita : MOW (Medis Operasi Wanita)

Pendahuluan Kontrasepsi

KONTRASEPSI


Kontrasepsi adalah teknik-teknik yang memakai alat/ obat/ cara perhitungan/cara operasi, yang dimaksudkan untuk menjarangkan atau membatasi kehamilan.

Ada beberapa pendapat, yaitu :

- "Any method of birth control is more effective than no method".(adalah lebih efektif bila memakai satu cara birth control daripada tidak memakai sama sekali).

- "The most effective method is the one couple will use with the greatest consitency". (cara yang paling efektif adalah cara yang digunakan oleh pasangan dengan teguh dan terus menerus).

- "Acceptability is the most control factor in the effectiveness of a contraseptive method".(dapat diterima/ sampai menggunakannya merupakan suatu unsur yang sangat penting untuk berhasil baiknya suatu cara kontrasepsi).

DASAR KERJA: mencegah bertemunya sel telur (ovum) dengan sel mani (spermatozoa).

Ciri-ciri Kontrasepsi Ideal :
1. Daya guna 100 %.
2. Aman pemakaiannya.
3. Murah harganya.
4. Estetik.
5. Mudah didapat.
6. Tidak perlu motivasi terus menerus.
7. Efek samping minimal.

Kontrasepsi dikenal ada 2 macam:
- Kontrasepsi dengan operasi
- Kontasepsi tanpa operasi (non operatif)

Syarat-syarat suatu kontrasepsi non operatif :
1. Harmless :
- tidak boleh mengganggu kesehatan
- tidak menggugurkan
- tidak menimbulkan penyakit (cancer, radang)
- juga tidak menimbulkan kelainan-kelainan yang tidak menyenangkan (nyeri, perdarahan, dsb).
2. Reliable : daya gunanya harus cukup dapat dipercaya.
3. Reversible : bila pada suatu saat wanita tersebut ingin hamil lagi maka ini harus dipenuhi. Jadi tidak menyebabkan kemandulan.
4. Acceptable : harus dapat diterima baik oleh suami/isteri dan tidak boleh mengganggu coitus.
5. Simple : harus sederhana dan mudah terutama untuk lapisan masyarakat yang sukar mengikuti instruksi.
6. Cheap : harus dalam kemampuan daya beli si pemakai.

Kesemuanya ini dapat disimpulkan dalam 3 syarat utama,
yaitu :

a. Aman (murah)
b. Mencegah kehamilan 100 %
c. Dapat diterima oleh suami isteri.